Selasa, 14 November 2017

Responding Paper Kelompok 1

Sejarah dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia

A.  TEORI KEDATANGAN AWAL HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Agama Hindu-Budha masuk ke sekitar abad ke 7 M, yang dibawa oleh para Rsi maupun para Bikhu. Nenek moyang bangsa Indonesia memasuki Indonesia dari daratan Cina Selatan, dengan melewati dua jalur, yaitu jalur utara dan barat. Jalur utara melewati jepang, philipina, dan menyebrang di Sulawesi, Indonesia bagian Timur, Irian dan Melanesia, sedangkan jalur Barat melewati Indo Cina, Siam, Malaya, serta menyebar di Sumatra, Jawa dan Kalimantan.[1]
Indonesia yang letknya di jalur posisi silang dua benua dan dua samudra, serta berada didekat selat malaka  memiliki keuntungan salah satunya:  Sering dikunjungi bangsa-bangsa  asing seperti, India, Cina,Arab, dan Persia. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha yang mana kedatangan Hindu-Budha di Indonesia banyak para ilmuan sejarawan meneliti bagaimana kedatangan Hindu-Budha di Indonesia. Dan banayak persepsi dan hipotesis masuknya Hindu Budha di Indonesia.
Teori tentang masuknya kebudayaan HinduBudha di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi dalam dua pandangan. Pendapat pertama menekankan peran aktif dari orang-orang India dalammenyebarkan Hindu-Budha (teori Waisya, teori Ksatria, teori Brahmana, pendapat kedua dalam menyebarkan agama Hindu-Buha di Indonesia yaitu (teori Arus-Balik).
1.      Teori waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J Krom yang mengatakan bahwa golongan Waisya (pedagang) merupakan golongan terbesar yang berperan dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Budha. Para pedagang yang sudah terlebih dahulu menegnal Hindu-Budha datang ke Indonesia selain untuk berdagang mereka juga memperkenalkan Hindu-Budha kepada masyarakat Indonesia.
Karena pelayaran dan perdagangan pada waktu itu bergantung pada angin musim, maka dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia jika angina musim tidak mmungkinkan untuk kembali. Selama para pedagang India tersebut tinggal meneta, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Dari sinilah pengaruh kbudayaan India menyebar dalam kehiupan masyarakat Indonesia.

2.      Teori ksatria
Teori Ksatria ini berpendapat bahwa penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan Ksatria. Pendukung teori ksatria ini yaitu:
a.       C.C. Berg menjelaskan bahwa golonan ksatria turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Hipotesa ini menyebutkan bahwa disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang Brahmana dengan Ksatria, para Ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
Hipotesis Ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu bahwa tidak adanya bukti kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Dan kedudukan kaum Ksatria dalam struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah agama hindu dan tidak Nampak pemindahan unsur masyarakat India (system kasta, bentuk rumah, pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para pelarian dapat kedudukan sebagai raja di tempat yang baru.

3.      Teori Brahmna
Teori ini dikemukakn JC. Van Luer, FDK Bosch dan OW. Woltres yang berpendapat bahw orang yang ahli agama Hindu adalah Brahmana. Oran Indonesia/ kepala suku aktif mendatangkan Brahmana untuk mengadakan upacaa abhiseka secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi mhaeaja. Dalam perkembangannya, para brahmana akhirnya mejadi purohito (penasehat raja).
Teori ini tampak nya di anggap lebih mendekati kebenaran karena agama Hindu bersifattertutup, dimana hanya diktahui kalangan brahmana.

4.      Teori Sudra
Teori ini mengatakan bahwasanya agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Hindu yang berkasta Sudra, kerena mereka hanya sebagai budak disana. Kemungkinan besar ia ke indonesia ingin mengubah nasib. (Von Van Faber)

5.      Teori Arus Balik/ Nasional
Teori arus balik ini disebut teori Nasional ini muncul dikemukakan JC.Van Leur, dimana sebagai dasar berfikir adalah hubungan antara dunia maritime denga perdagangan. Hubungan dagang Indonesia dengan India yang meningkat diikuti Bbrahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan Buddha. Orang-orang Indonesia yang tertarik dengan ajaran itu. Mengirimkan kaum terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah cukup lam, mereka kembali ke Indonesia  dan ikut menyebarkan agama Hindu-buddha dengan mengunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia.

Dan masuknya perama kali agama Budha di Indonesia  banyak pandangan tentang kedatangannya. Salah satunya yaitu pada abad pertama masehi sudah dikenal ‘’javadwipa’’ yang meliputi jawa dan Sumatra sekarang. ‘suvarnadwipa’  yang mana untuk nama pulau Sumatra . dari sini dapat disimpulkan bahwa sebelum abad kedua masehi, sudah terdapat hubungan antara india dan kpulauan India.

Persebaran agama Budha di Indonesia atas usaha Bhikku Gunawan  pada tahun 432M agama Budha berkembang di pulau jawa. Gunawan adalah putera raja Kasmir yang melepaskan tahta untuk menjadi bhikku. Pertama kali ia pergi ke Srilangka dan kemudian ke She-po (jawa), dan berhasil mengembangkan agama budha disana.[2]

B.  INTERAKSI HINDU-BUDHA DENGAN KEBUDAYAAN INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA

Kebudayaan Indonesia sekarang tidak terlepas dari kebudayan India khususnya agama Hindu-Budha. Kebudayaan Indonesia menjadi akulturasi dengan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.  Para ahli sejarah menyimpulkan dengan segala kemungkinan yang ada bahwa proses masuknya agama dan budaya Hindu Budha di Indonesia yaitu:

A.      Bangsa Indonesia bersifat pasif
Hal ini memberikan pengertian bahwa masyarakat Indonesia hanya sekedar menerima budaya dari India. Dengan demikia akan menimbulkan kesan bila telah terjadi pen jajahan / kolonisasi yang dilakukan bangsa India baik secara langsung maupun tidak langsung.

B.  Bangsa Indonesia bersifat aktif
Hal ini memberika pengertian bahwa masyarakat Indonesia sendiri ikut aktif dalam membawa dn menyebarkan agaa dan budaya Hindu Budha di nusantara. Salah satu cara yaitu mengundang para Brahmana dari India untuk memperkenalkan agama dan  budayanya di Indonesia.
Bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Hindu, masuk dan berkembang pula agama Budha di Indonesia. Dalam penybaran agama Buddha, dikenal misi penyiaran agama yang disebut Dharmadhuta. masuknya agama Budha diperkirakan pada abad 2 masehi. Hal ini didukung adanya buki penemuan arca Budha dari perunggu di daerah Sempaa (Sulsel).
Interaksi Buddha di Indonesia dari kedatangan para Dharmadhuta ke Indonesia mendorong banyak orang-orang pergi ke India, dan terdapat juga candi-candi dan ukiran yang ada di Indonesia membuktikan bahwa pembuatanya bukanlah orang asing yang berkebudayaan asing, melainan adalah orang Indonsia asli dengan mempergunakan latar belakang kehidupan masyarakat dan kebudayaan asli. Diantaranya terdapat candi Pawon, candi Kalasan.

C.      PERBEDAAN DAN PERSAMAAN HINDU DAN BUDHA.
Agama Hindu-Budhha yaitu agama yang lahir dari kebudayaan yang sama yang lahir di negri India. Jadinya dalam keagamaannya mereka memiliki persamaan dan perbedaan. Yang kita ketahui bahwa Buddha lahir dari seorang yang awal penganutnya agama Hindu. Jadi, tidak heran bahwa  Buddha tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dan persamaan yang terlalu jauh:
1.      Agama hindu mengunakan bahasa sansekerta dan tulisan palawa yang hanya di gunakan dan di mengerti oleh kaum Brahmana dan Ksatria saja. Sedangkan pada agama Budha bahasa yang digunakan adalah bahasa keseharian yang dipakai oleh Bhiksu dan Bhiksuni (pakrit).
2.      Agama hindu mengunakan kasta sedangkan agama Budha tidak mengenal adanya kasta. Sehingga kedudukan pun di Agama Budha sama.
3.      Dalam agama Hindu Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria dan Bangsa Dravida.
4.      Dalam agama Budha Muncul sebagai upaya pencarian jalan lain menuju kesempurnaan yang dipimpin Sidharta.
5.      Dalam agama Hindu Kehidupan masyaakat dikelompokan menjadi 4 golongan yang disebut Kasta (kedudukan seseorang dalam masyarakat diterima secara turun-menurun / di dasarkan pada keturunan).
6.      Jika di agama Budha Tidak diakui adanya kasta dan memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat adalah sama.
7.      Dibenarkan untuk mengadakan korban dalam agama Hindu sedangkan di agama Budha tidak dibenarkan mengadakan Korban.
8.      Kitab suci agama Hindu yaitu Weda. Sedangkan agama Budha  Kitab suci Tripitaka, dan Hindu mengakui 3 dewa Tertingi (Trimurti).
9.      Dalam agama Budha Sidharta Gautama sebagai pemimpin agama Budha.
10.  Sedangkan dalam agama Hindu yang bisa mempelajari agama Hindu hanya kaum pendeta (Brahmana) .
11.  Agama budha dapat dipelajari dan diterima oleh semua orang tanpa memandang kasta.
12.  Adanya pembedaan harkat dan martabat / hak dan kekwajiban seseorang dalam agama Hindu.
13.  Sedangkan dalam agma Budha Tidak mengenal pembagian hak antara pria dan wanita.
14.  Agama hinndu hanya bisa dipelajari dengan mengunakan bahasa Sansekerta.
15.  Agama Budha disebarkan pada rakyat dengan mengunakan bahasa Prakrit.
16.  Dalam Hindu Kesempurnaan (nirwana) dapat dicapai dengan bantuan pendeta.
17.  Sedangkan Buddha Setiap orang dapat mencapai kesempurnaan asal dapat mengendalikan diri sehingga terbebas dari samsara.


[1] Harun Hadiwijono, Agama Hindu dan Buddha, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989) hal.107-108

[2] Tim Penyusun, Materi Kuliah Sejarah Perkembangan Agama Buddh, (Jakarta: CV. Dewi Kayana Abadi, 2003), hal: 261

Tidak ada komentar:

Posting Komentar